SejajarInfo.Id – (06/05/2023) Warga Desa Polewali, Kec. Gantarang, Kab.Bulukumba melakukan aksi protes dengan menanam pohon pisang.
Sejumlah ruas jalan di Desa Polewali Kec.Gantarang Kab.Bulukumba mengalami kerusakan. Mulai rusak ringan, hingga berat. Bahkan beberapa di antaranya juga mengalami kerusakan hingga menghabiskan ruas jalan. Selain kualitas jalan, faktor cuaca, salah satu penyebab kerusakan jalan lainnya adalah aktivitas kendaraan dengan tonase berat. Di mana tidak sesuai atau melebihi kapasitas jalan yang dilalui.
Salah seorang warga, Iksan (25) mengatakan, kerusakan jalan tersebut diduga karena beban kendaraan yang melintas berlebih. Akibatnya, Drainase yang ada tidak kuat menahan beban akhirnya amblas.
“Aktivitas Truk kontainer melebihi kapasitas sehingga beban muatan berakibat pada drainase dan perlahan amblas”, tuturnya.
Salah satu penyebab kerusakan jalan yang terjadi selama ini, karena aktivitas truk yang bermuatan berlebihan. Setiap jalan itu memiliki beban maksimal. Kalau yang melintas melebihi beban, tentu akan amblas jalannya.
Beban maksimal 8 ton. Apabila truk yang lewat melebihi beban, tentu jalan akan rusak. Apalagi kalau melintas itu bukan hanya satu dua kali.
Sebagus apapun jalan yang dibangun jika yang melintas melebihi kapasitas atau kekuatan jalan, tentu akan cepat rusak.
Masyarakat juga mempertanyakan komitmen anggota DPRD kab. Khususnya dari dapil Gantarang Kindang yang tidak mampu memperjuangkan jalanan rusak tersebut yang setiap tahun diusulkan dalam Musyawarah Rencana Pembangunan Desa.
Belum ada kejelasan yang pasti kapan jalanan ini akan diperbaiki padahal Desa Polewali ada salah satu desa yg menunjang perekonomian masyarakat perkotaan terlebih letaknya jalan tersebut dekat dari wilayah dengan kegiatan ekonomi yang sibuk.
“Setiap hari Banyak orang yang lewat sini Boss dengan latar belakang profesi yg berbeda-beda sangat disayangkan kalau kegiatan sehari-hari mereka tidak didukung akses jalan yang kurang memadai” kata Ramli Kelli salah satu warga bonto-bonto.
Layangkan Protes, Warga Desa Polewali Tanam Pohon pisang di Jalan Rusak
Warga Tanam Pohon Pisang Ditengah Jalan
Warga Desa Polewali tanam Pohon pisang Di Jalan Rusak
(06/05/2023) Warga Desa Polewali, Kec. Gantarang, Kab.Bulukumba melakukan aksi protes dengan menanam pohon pisang.
Sejumlah ruas jalan di Desa Polewali Kec.Gantarang Kab.Bulukumba mengalami kerusakan. Mulai rusak ringan, hingga berat. Bahkan beberapa di antaranya juga mengalami kerusakan hingga menghabiskan ruas jalan. Selain kualitas jalan, faktor cuaca, salah satu penyebab kerusakan jalan lainnya adalah aktivitas kendaraan dengan tonase berat. Di mana tidak sesuai atau melebihi kapasitas jalan yang dilalui.
Salah seorang warga, Iksan (25) mengatakan, kerusakan jalan tersebut diduga karena beban kendaraan yang melintas berlebih. Akibatnya, Drainase yang ada tidak kuat menahan beban akhirnya amblas.
“Aktivitas Truk kontainer melebihi kapasitas sehingga beban muatan berakibat pada drainase dan perlahan amblas”, tuturnya.
Salah satu penyebab kerusakan jalan yang terjadi selama ini, karena aktivitas truk yang bermuatan berlebihan. Setiap jalan itu memiliki beban maksimal. Kalau yang melintas melebihi beban, tentu akan amblas jalannya.
Beban maksimal 8 ton. Apabila truk yang lewat melebihi beban, tentu jalan akan rusak. Apalagi kalau melintas itu bukan hanya satu dua kali.
Sebagus apapun jalan yang dibangun jika yang melintas melebihi kapasitas atau kekuatan jalan, tentu akan cepat rusak.
Masyarakat juga mempertanyakan komitmen anggota DPRD kab. Khususnya dari dapil Gantarang Kindang yang tidak mampu memperjuangkan jalanan rusak tersebut yang setiap tahun diusulkan dalam Musyawarah Rencana Pembangunan Desa.
Belum ada kejelasan yang pasti kapan jalanan ini akan diperbaiki padahal Desa Polewali ada salah satu desa yg menunjang perekonomian masyarakat perkotaan terlebih letaknya jalan tersebut dekat dari wilayah dengan kegiatan ekonomi yang sibuk.
“Setiap hari Banyak orang yang lewat sini Boss dengan latar belakang profesi yg berbeda-beda sangat disayangkan kalau kegiatan sehari-hari mereka tidak didukung akses jalan yang kurang memadai” kata Ramli Kelli salah satu warga bonto-bonto.