Bulukumba – Mahasiswa Teknik Pertanian Universitas Hasanuddin (Unhas) kembali menunjukkan inovasinya melalui pengembangan alat pemupuk granuler sederhana berbahan pipa PVC. Inovasi ini diperkenalkan dalam kegiatan Diseminasi Inovasi Teknologi Tepat Guna yang dilaksanakan di Desa Salassae, Kabupaten Bulukumba. (07/12/2024)
Kegiatan ini melibatkan lima mahasiswa Unhas, yang bekerja sama dengan kelompok tani Anggrek Desa Salassae. Mereka memperkenalkan alat pemupuk sederhana yang dirancang untuk mempermudah proses pemupukan dan meningkatkan efisiensi di bidang pertanian.
Alat ini menggunakan pipa PVC dengan lubang-lubang kecil untuk mendistribusikan pupuk granuler secara merata.
Menurut Firdaus, salah satu anggota tim, alat ini menjadi solusi atas proses pemupukan manual yang selama ini memakan waktu lama dan kurang efisien.
“Dulu, proses pemupukan dilakukan secara manual dan membutuhkan waktu lama. Sekarang dengan alat ini, pemupukan menjadi lebih cepat dan efisien. Selain itu, pemakaian pupuk juga lebih hemat karena distribusinya lebih merata,” jelasnya.
Hal senada diungkapkan oleh Hanewiyyah, salah satu anggota kelompok tani.
“Tidak terlalu capek mi memupuk karena lebih cepat sama lebih hemat,” ujarnya.
Selain efisien, alat ini juga memiliki nilai ekonomis tinggi karena bahan pembuatannya murah dan mudah ditemukan, seperti pipa PVC bekas yang dapat dimodifikasi sesuai kebutuhan. Hal ini menjadikan inovasi tersebut ramah lingkungan dan mendukung pertanian berkelanjutan.
Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan manfaat besar bagi petani lokal dalam meningkatkan produktivitas dan efisiensi kerja. Inovasi seperti ini membuktikan bahwa teknologi sederhana dapat memberikan dampak nyata bagi pembangunan sektor pertanian di Indonesia.