Sejajarinfo.id – Sebanyak 20 Desa di Kabupaten Bulukumba lolos seleksi di Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) Republik Indonesia sebagai Lokasi Desa Cerdas.
Hal tersebut tertuang dalam Keputusan Kepala Badan Pengembangan dan Informasi Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Nomor 55 tahun 2022 tentang Penetapan 1000 Desa Lokasi Desa Cerdas tanggal 2 Maret 2022 lalu.
Di bawah kepemimpinan Kepala Desa Abbas Madda, Desa Manyampa Kecamatan Ujung Loe, sebagai salah satu desa yang terpilih sebagai lokasi Desa Cerdas.
Kepala Desa Abbas Madda mengaku terpilihnya Desa Manyampa menjadi tantangan baru di tahun 2022 dengan hadirnya nama Manyampa sebagai lokasi desa cerdas.
“Melalui Program Kemendes ini tentu kita berharap sesuatu hal yang baru bisa ada di desa Manyampa. Dan tentu dengan kerjasama berbagai pihak khususnya masyarakat Manyampa,” kata Abbas, Selasa 8 Maret 2022.
Empat tahun terakhir ini Desa Manyampa terus berbenah dan melakukan upaya pembangunan infrastruktur dan peningkatan SDM.
Seperti dengan hadirnya Kawasan Wisata Mangrove sebagai satu-satunya kawasan wisata berbasis lingkungan.
“Sejak diresmikan dua tahun lalu kita masih dalam upaya untuk melakukan upaya pengembangan, dari infrastruktur dan SDM sebagai penggerak dalam pelayanan jasa wisata,” lanjutnya.
Kata Abbas, belakangan ini anak-anak muda Desa Manyampa yang dinaungi lembaga Pokdarwis itu cukup aktif mengikuti berbagai pelatihan yang dilakukan oleh Dispar Bulukumba yang diharapkan menjadi penunjang untuk SDM pengelola wisata yang mampu bekerja sesuai standar.
Selain itu Abbas yang dikenal sebagai inisiator Kawasan Wisata Mangrove, juga cukup aktif memperhatikan pemuda dalam kegiatan olahraga.
“Kita upayakan semua bidang bisa sama-sama belajar dan berdaya, untuk saat ini di Lapangan Sepak Bola Manyampa juga telah ada beberapa penataan untuk digunakan dengan baik,” imbuhnya.
Tak hanya itu, Desa Manyampa kini memiliki Gedung terpadu yang difungsikan sebagai Sekretariat Karang Taruna.
“Di dalamnya juga ada ruang khusus perpustakaan desa yang diperuntukkan sebagai Taman Baca Masyarakat (TBM), karena gedung terpadu itu memiliki cukup ruang teras dan berada di pinggir jalan. Selain itu sudah ada beberapa kontainer box yang diisi oleh masyarakat sekitar,” tambah Abbas.
Lebih jauh Abbas, menjelaskan bahwa konsep dasar desa cerdas (smart village) adalah proses pembangunan yang inovatif dan memiliki nilai untuk mendorong akselerasi dan transformasi ekonomi desa.
Konsep dasar desa cerdas berangkat dari prinsip-prinsip good governance, yaitu transparansi, partisipasi, akuntabilitas, penegakan hukum, keadilan, visi strategis, efektifitas dan efisisiensi serta orientasi pada kesepakatan.
“Untuk mewujudkan transparansi pemerintah desa itu diwujudkan dengan kehadiran website desa yang juga dalam proses pengembangan agar bisa melakukan pelayanan digital, dari infrastruktur dan SDM kesemuanya juga kita upayakan sebagaimana Konsep SDGs Desa yang diamanatkan oleh Kemendes,” kunci Abbas Madda.
Untuk diketahui, penetapan 1000 Desa Cerdas ini hanya dua kabupaten di Sulawesi Selatan, yaitu Bulukumba dan Luwu.
Adapun 20 Desa yang Lolos Seleksi Lokasi Desa Cerdas di Kabupaten Bulukumba, yaitu
Kecamatan Bontobahari:
Desa Ara dan Desa Bira.
Kecamatan Bontotiro:
Desa Tamalanrea dan Desa Dwitiro.
Kecamatan Bulukumpa:
Desa Barugae dan Desa Kambuno.
Kecamatan Gantarang:
Desa Benteng Gantarang dan Desa Dampang.
Kecamatan Herlang:
Desa Singa, Desa Gunturu, dan Desa Tugondeng.
Kecamatan Kajang:
Desa Bonto Baji dan Desa Lembang Lohe.
Kecamatan Kindang:
Desa Benteng Palioi dan Desa Oro Gading.
Kecamatan Ujung Loe:
Desa Manyampa dan Desa Tammatto.
Kecamatan Rilau Ale:
Desa Batu Karopa, Desa Bontobangun, dan Desa Bontomanai. ***