SejajarInfo.Id – Hujan lebat beberapa pekan lalu menyebabkan bendungan Balangtikeke yang berada di Desa Balong Kecamatan Ujungloe kembali jebol.
Dampak dari jebolnya bendungan ini mengakibatkan persawahan di tiga desa tidak mendapatkan suplai air. Wilayah persawahan tersebut berada di Desa Balong, Garanta, dan Manjalling.
Mardiah Ikhsyan dari Dinas PUTR menjelaskan jika anggaran pembangunan bendungan Balangtikeke yang rusak beberapa tahun lalu itu sudah diusulkan ke Kementerian PUPR, tapi sampai saat ini anggaran perbaikannya belum mendapat persetujuan.
Namun sebagai penanganan sementara, lanjutnya, Bupati Bulukumba Andi Muchtar Ali Yusuf memerintahkan Dinas PUTR untuk turun memperbaiki bendungan tersebut dengan menggunakan bantuan alat berat ekskavator milik Andi Utta sapaan akrab Bupati Bulukumba.
Dikatakan warga melalui Pemerintah Desanya berharap bendungan Balangtikeke untuk diperbaiki kembali agar air untuk persawahan di tiga desa mendapatkan suplai air.
“Kalo bendung ini tidak diperbaiki, air tidak bisa sampai ke sawah,” ungkap Mardiah yang berada di lokasi perbaikan bendungan, Sabtu 25 Mei 2024.
Tingkat kerusakan bendungan Balangtikeke, lanjutnya ada sekitar 80 persen sehingga dibutuhkan alat berat untuk menata ulang mercu bendungan yang sudah rusak. Meski belum permanen, namun bangunan mercu sementara tersebut sudah dapat membentuk aliran air untuk ke persawahan.
Mercu bendungan yang dikerjakan sepanjang 96 meter dengan lebar mercu 3 meter dan tinggi 4 meter.
“Kami sudah bekerja dari tadi pagi, Insyaallah pekerjaan ini bisa selesai hari ini juga,” beber Mardiah.
Tampak hadir dalam perbaikan bendungan Balangtikeke, Kepala Dinas PUTR Andi Zulkifli Indrajaya, Kepala Desa Balong Irsam Arif dan tokoh masyarakat.
Sebelumnya 2 tahun lalu, Kepala Desa Balong Irsam Arif menyampaikan terima kasih kepada Bupati Bulukumba di momentum Musrenbang Ujungloe atas bantuan perbaikan bendungan Balangtikeke.
“Mewakili masyarakat dan pemerintah desa, kami sangat berterima kasih kepada Bapak Bupati yang telah membantu memperbaiki hulu irigasi Balangtikeke yang menjadi urat nadi kebutuhan pertanian di tiga desa,” ungkapnya saat itu.
Meski tidak diprogramkan di APBD, namun Andi Utta mengaku, saat itu langsung bergerak cepat menurunkan alat berat untuk memperbaiki saluran bendungan. Karena sifatnya mendesak Bupati Andi Utta memerintahkan Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) untuk segera melakukan upaya normalisasi aliran sungai dan dibantu secara swadaya oleh masyarakat setempat dengan biaya dari ‘langit’.
“Semua tahu ini (perbaikan bendungan) tanpa APBD, biayanya dari ‘langit’,” kata Andi Utta saat itu.